Ulama ahli fikih
sepakat, amalan orang yang masih hidup, yang ditunjukan kepada orang yang telah
meninggal, berpahala sama. Amalan itu tidak sebatas mendoakan, tetapi juga
amalan-amalan lain seperti sedeka, membaca al-qur’an dan membayar qodo puasa
untuk mayit.
Dalam kitab “hujjah
ahli As-sunah wal-jama’ah” dijelaskan, masalah membaca ayat al-qur’an untuk
mayit terjadi perpedaan pendapat antara ulama.
Menurut Madzab Malikiyah,
hal itu makruh. Sedangkan mayoritas ulama mutaakhkhirin
memperbolehkannya, dan pendapat itulah berlaku dikalangan kaum muslimin.
Dalam hadis Nabi
Muhammad SAW : sesungguhnya beliau telah bersabda, yang artinya : “ barangsiapa
yang melewati kuburan dan membaca surat al-Fatihah sebelas kali, kemudian
menghadiahkan pahalanya kepada orang yang sudah mati, maka diberikan kepadanya
pahala dengan hitungan orang yang telah meninggal tadi,”
(dikutip dari buku Dialog Problematika Umat :
KH.MA.Sahal Mahfudh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar